Visi & Misi

Rabu, 13 Januari 2016

TRADISI UNIK DI JEPARA

Tradisi Unik Sarat Filosofi

            Tradisi Lomban
Upacara tradisional sedekah laut atau sering disebut juga dengan pesta lomban merupakan upacara tradisional yang diselenggarakan masyarakat Jepara khususnya yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Tradisi ini pada mulanya dipelihara dan dilaksanakan oleh masyarakat nelayan di sekitar Desa Ujung Batu, namun dalam perkembangannya tradisi ini telah menjadi milik masyarakat Jepara pada umumnya. Dari waktu penyelenggaraan dapat dikemukakan, bahwa tradisi ini merupakan puncak dan sekaligus penutup acara Syawalan yang diselenggarakan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri.
Menurut sejarahnya dari penjelasan sesepuh desa, tradisi sedekah laut ini pada mulanya merupakan kebiasaan kegiatan selamatan oleh kelompok nelayan yang ada di sekitar Kali Wiso Ujung Batu Jepara. Adapun tujuan penyelenggaraan upacara tradisi terebut sebagai ungkapan syukur dan pengharapan/permohonan pada sang “penguasa” yang “mbaurekso” laut karena mereka merasa telah mendapatkan sumber kehidupan yang berasal dari laut, dan merasa kehidupannya bergantung pada laut. Upacara tradisi ini lama kelamaan berkembang dan banyak diikuti oleh masyarakat di sekitarnya.
www.koranmuria.com
Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi lomban yaitu:
a. Bagi masyarakat sekarang ini, lomban ucapan syukur terhadap Tuhan YME meskipun di satu sisi sebagai pelestarian budaya lama dengan mengaitkan rasa syukur tersebut yang mbaurekso laut, karena setahun penuh telah memberikan penghidupan kepada masyarakat nelayan sekaligus pengharapan agar tahun berikutnya hasil yang di peroleh mengalami peningkatan. Bahkan ada kepercayaan bahwa kalau tradisi ini di tiadakan maka akan timbul bencana yang besar di Jepara khusunya, yang akan menimpa masyarakat nelayan.
b.Perang ketupat yang menyertai upacara tradisional sedekah laut tersebut memiliki makna simbolik, yaitu menggambarkan situasi masa lalu ketika Ratu Kalinyamat (penguasa Jepara yang melegenda ) mengadakan ekspedisi ke Malaka dan di hadang oleh bajak laut hingga terjadi peperangan. Dalam antraksi tersebut digambarkan bahwa lempar-melempar ketupat dalam masyarakat nelayan menggambarkan serangan bajak laut terhadap Bupati yang digambarkan sebagai perahu Ratu Kalinyamat.
c. Sesuai dengan rangkaian kegiatan lomban tersebut, dengan rangkaian kegiatan lombantersebut, tampak bahwa tradisi ini dipelihara masyarakat dan mempunyai keterkaitan dengan unsur keberanian Ratu Kalinyamat dalam berperang, terutama mengusir penjajah. Peran inilah yang mempunyai keterkaitan dengan fungsi Jepara sebagai kota pelabuhan.


            Perang Obor
Satu lagi kebudayaan unik Indonesia dari daerah Jepara, persisnya di desa Tegalsambi kecamatan Tahunan. Perang Obor sebuah tradisi di Jepara yang sudah dilakukan turun temurun oleh masyarakat sekitar. Selain sebagai daya tarik wisatawan untuk datang ke daerah ini, tradisi perang obor ini ternyata bertujuan sebagai ritual tolak bala dan ucapan syukur masyarakat Tegalsambi atas panen yang melimpah. Tradisi ini dianggap sebagai doa kepada yang Maha Kuasa agar tetap dilimpahkan rejeki dan keselamatan masyarakat sekitar.
ataquincy.blogspot.com
Perang obor itu sendiri adalah ritual yang dilakukan dengan cara berperang untuk saling menghantam menggunakan obor yang dibuat dari daun pisang kering dan sabut kelapa kering. Pesertanya adalah warga yang ditugaskan sebagai ‘tentara’ untuk saling berperang satu sama lain. Mereka haruslah orang yang berani dan tidak takut dengan api. Tradisi ini dilakukan turun temurun. Meskipun tidak ada tanggal pasti tradisi ini berlangsung, yang jelas tradisi ini dilakukan saat musim panen pada hari Senin Pahing sesuai kalender Jawa.
Tradisi obor ini berawal dari kisah seorang petani kaya bernama Mbah Babadan. Beliau sangat kaya raya dan memiliki banyak sekali hewan ternak. Saking banyaknya, Mbah Babadan tidak sanggup mengurus hewan ternaknya seorang diri. Akhirnya seorang warga desa menawarkan dirinya untuk mengurusi hewan ternak Mbah Babadan. Warga tersebut bernama Mbah Gemblong. Kesepakatan pun dibuat, Mbah Gemblong mengurusi hewan ternak milik Mbah Babadan.
Mbah Gemblong sangat piawai dalam mengurusi hewan ternak. Terbukti hewan ternak milik Mbah Babadan gemuk-gemuk saat diurusi oleh mbah Gemblong. Suatu hari Mbah Gemblong sedang menggembalakan hewan ternak ke tepian sungai. Di sungai Mbah Gemblong melihat banyak ikan. Karena lapar Mbah Gemblong pun menangkap dan membakar ikan tersebut untuk dimakan. Ternyata ikan-ikan disungai tadi sangat enak sehingga membuat mbah Gemblong rutin pergi ketepian sungai tersebut sehingga dia melupakan hewan ternak milik Mbah Babadan. Ternaknya pun menjadi kurus-kurus karena tidak terurus.
Mendengar hal tersebut Mbah Babadan marah dan memanggil Mbah Gemblong. Mbah Babadan kemudian memukul Mbah Gemblong dengan sabut kelapa yang sudah dibakar. Tidak terima dengan hal tu, Mbah Gemblong pun membalas dengan memukul balik Mbah Babadan. Akhirnya mereka saling memukul dengan obor hingga tanpa disadari membakar kandang ternak milik Mbah Babadan. Namun anehnya hewan ternaknya pun tidak mati melainkan justru berubah menjadi gemuk kembali. Sejak saat itulah warga percaya untuk mengusir penyakit dan bala, tradisi ini harus terus dilakukan.
Meskipun sedikit berbahaya, tradisi ini terus dilestarikan oleh warga sekitar setiap masa panen tiba. Warga pun tidak takut untuk melakukan tradisi ini meskipun menimbulkan luka bakar cukup serius bagi para peserta maupun penontonnya. Namun, mereka telah menyiapkan ramuan khusus sebagai obat luka bakar yang dipercaya mampu menyembuhkan luka tersebut. Bahkan penyembuhan dengan obat ini lebih cepat dibanding dengan obat dokter.
Tradisi perang obor ini memang sangat unik dan menantang. Terlepas benar atau tidaknya cerita dan manfaat dari tradisi ini dilakukan. Yang jelas tradisi ini harus dipertahankan dan dilestarikan karena sebagai simbol dan identitas kebudayaan Indonesia.

           Festival Baratan
Menjelang Ramadhan berbagai daerah tak lepas dari pelaksanaan tradisi unik diantaranya seperti padusan di Yogyakarta, dugderan di Semarang, meugang di Aceh, dan mandi balimau di Sumatera. Ada satu lagi nih tradisi unik yang dilaksanakan di Jepara yaitu Festival Baratan.
feb.unisnu.ac.id
Kata Baratan berasal dari bahasa arab yan berarti terbebas dari dosa. Ada juga yang berpendapat baratan berasal dari bahasa arab yaitu baraah yang berarti keselamatan. Tradisi ini dilaksanakan dengan maksud untuk memohon ampun kepada Allah agar terbebas dari dosa.
Festival Baratan merupakan tradisi yang digelar setiap tahun pada 15 Syaban dalam penanggalan hijriah atau 15 Ruwah dalam penanggalan jawa. Dalam festival ini masyarakat Jepara akan menyalakan opor di depan rumah dan mengarak obor keliling kampung. Selain itu, tradisi ini juga akan diisi dengan berkumpul bersama untuk berdoa di masjid. Dalam perkumpulan akan disajikan makanan dari ketan (puli) yang menjadi simbol permintaan maaf. Kegiatan berdoa bersama dipusatkan di Masjid Al Makmur yang berada di Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan. Tak hanya itu saja, tradisi akan dimeriahkan dengan pertunjukkan teatrikal oleh seniman setempat dan pawai arak-arakan lampion dari halaman Masjid Al Makmur menuju pusat kecamatan. Dalam arak-arak ini, lampion tidak hanya berfungsi sebagai penerang semata tetapi juga menjadi simbol penerang hidup sehingga dapat lancar dalam menjalankan ibadah di Bulan Ramadhan. Pawai juga dilengkapi dengan mengarak simbol Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadirin yang pernah menjadi penguasa Jepara. Hal ini dilakukan sebagai simbol penghormatan.
ticjepara.com
Tradisi ini tidak dimiliki oleh daerah lain dan hanya dapat ditemui di Jepara. Kekhasan kazanah khas Jepara ini selain memiliki daya tarik wisata lokal juga memiliki arti untuk menghormati warisan budaya leluhur.

         Prasah
Di dalam sebuah pernikahan ada unsur pemberian dari mempelai pria kepada mempelai wanita yang disebut mahar atau mas kawin, Lazimnya mahar atau mas kawin dalam sebuah pernikahan berupa uang, perhiasan emas, atau pakaian yang mewah. Namun di Desa Sidigede, Welahan,  Jepara, Jawa Tengah, ada tradisi unik berkaitan dengan mas kawin atau mahar yaitu memberi mahar berupa seekor kerbau besar oleh mempelai pria kepada mempelai wanita.
news.liputan6.com
Dalam proses pemberianya pun unik, tidak asal diberikan tetapi kerbau diarak dari rumah mempelai pria ke rumah mempelai wanita, mula mulanya kerbau di mantrai oleh sesepuh desa agar kehilangan kendali dan merasa stres, dibantu warga yang juga berusaha membuat kerbau mengamuk dengan berbagai cara. Seperti melemparinya dengan berbagai macam jenis petasan dan juga lumpur yang basah, Meski sudah diikat di beberapa sisi dalam istilah desa “ Diberacut”, kemudian kerbau itu di arak oleh banyak orang dari anak anak, pemuda dan juga orang tua dari rumah mempelai pria ke rumah mempelai wanita, kerbau gemuk itu terus mengamuk di sepanjang jalan dan mencoba menyerang orang-orang, Puluhan orang yang memegang tali pengikat kerbau dibuat  kewalahan karena kerbau itu hilang kendali. Warga Sidigde menyebut  Tradisi unik tersebut “Prasah”. 
Dalam proses pengarakan kerbau itu, tak sedikit membuat orang  yang cidera Baik cidera ringan seperti luka luka atau cidera berat seperi patah tulang, selain cidera dari orang orang yang mengaraknya banyak pula pagar pagar rumah dipinggir jalan yang ternuat dari bamboo rusak karena amukan dari kerbau itu.
Sesampainya kerbau di rumah mempelai perempuan, kerbau ditenangkan oleh sesepuh desa dengan mantra, selain membawa kerbau sebagai mahar, dalam tradisi pasrahan pengantin di desa Sidigede, mempelai pria juga membawa seperangkat peralatan memasak lengkap serta lemari yang terbuat dari kayu jati.
Dulu, mempelai pria desa Sidigede yang akan mempersunting gadis selalu membawa kerbau berukuran besar.karena dianggap sebagai simbol kehormatan mempelai laki laki  keluarganya, namun kini, seiring perjalanan waktu dan kian mahalnya harga kerbau, hanya warga kaya saja yang masih menjalankan tradisi prasah ini.


            Jepara Thongtek Carnival

Jepara Thongtek Carnival disebut juga JTC adalah salah satu event atau acara rutin yang di selenggarakan Pemkab Jepara di bulan Ramadhan, untuk menjaga tradisi Thongtek di Jepara. Thongtek adalah tradisi membangunkan orang agar makan sahur, dengan cara berkeliling kampung, desa, kota dengan membunyikan alat musik tradisional yaitu KentonganAsal usul budaya thongtek di Jepara adalah tradisi masyarakat Jepara untuk membangunkan warga yang masih terlelap tidur agar bangun untuk makan sahur, Karena makan sahur tersembunyi pahala. Dahulu yang melakukan thongtek adalah para santri-santri pondok pesantren yang di beri tugas piket untuk membangunkan sahur dari ustadz dan Kiyainya, seiring perkembangan zaman masyarakat umum ikut berpartisipasi untuk membangunkan sahur.
www.youtube.com
  • Acara pertama = Penilaian kostum + yel-yel + cara membunyikan alat musik untuk membangunkan warga
  • Acara kedua = Keliling kota jepara dengan seluruh kelompok peserta Jepara Thongtek  Carnival
    www.youtube.com

Minggu, 10 Januari 2016

PLTU TANJUNG JATI B

MEGAHNYA PLTU TANJUNG JATI B JEPARA


tanjungjatib.wordpress.com

PLTU Tanjung Jati B terletak di ujung semenanjung muria Pulau Jawa (6° 26” LS 110° 44” BT), sekitar 40 km dari kota Jepara. Menempati area seluas 150 hektar yang termasuk dalam  wilayah Desa Tubanan, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Secara geografis PLTU Tanjung Jati B berada di tepi Laut Jawa di sebelah utara dan memiliki pandangan bebas ke Gunung Muria di sebelah selatan.
tanjungjatib.wordpress.com
 

Proyek Tanjung Jati B dimulai sebagai bagian dari regulasi lanjutan dalam infrastruktur tenaga listrik sejak awal 90-an yang membuka peluang pihak swasta untuk berinvestasi pada sektor pembangkitan tenaga listrik.
Proyek ini bermula pada 1994 dengan penandatangan Persetujuan Pembelian Tenaga Listrik antara PLN dan PT HI Power Tubanan I yang akan membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga uap sebesar 2 x 661 MW Tanjung Jati B. Saat itu, Kontrak Teknik, Perolehan dan Konstruksi (Enggineering, Procurement, and Construction-EPC) untuk konstruksi pembangkit diberikan kepada Sumitomo Corporation (SC) dan mulai bekerja pada tahun 1995.
Walaupun dokumen Amdal PLTU ini sudah disetujui oleh kementrian ESDM tahun 1994, namun serangan krisis finansial Asia pada tahun 1997 menghancurkan sektor industri dan ekonomi termasuk di Indonesia yang mengalami krisis terburuk. Akibatnya, tahun 1998 pekerjaan konstruksi Tanjung Jati B harus ditunda.
Sejak tahun 2002 seiring berakhirnya masa krisis, perekonomian Indonesia kembali menggeliat dan suplai listrik mulai jelas terasa kurang mendukung aktivitas perkembangan ekonomi. Proyek Tanjung Jati B menjadi prioritas penyelamat ketersediaan energi listrik terutama di Jawa Bali dan Madura. Berbagai pembicaraan dilakukan di untuk menemukan cara memulai kembali proyek pembangunan Pembangkit Tanjung Jati B.
SC berinisiatif untuk melanjutkan proyek yang tahapan pembangunannya mencapai lebih dari 50% ini. Berbagai pilihan dipertimbangkan sebelum Pemerintah Indonesia menyetujui skema kontrak finansial dan pembagian keuntungan. Skema tersebut melibatkan pendirian perusahaan dengan fungsi khusus oleh SC yakni, PT Central Java Power (CJP).
PT CJP bertugas menyediakan dana untuk membangun pembangkit listrik dan kemudian sebagai pemilik dari instalasi Pembangkit Tanjung Jati B. Instalasi ini kemudian disewa oleh PT PLN (Persero) untuk 23 tahun di bawah Perjanjian Sewa Guna Usaha(Finance Lease Agreements-FLA). PT PLN (Persero) juga berhak memiliki instalasi pada saat kerjasama berakhir. Sebagai penyewa, PT PLN (Persero) menjalankan operasi dan pemeliharaan instalasi. Pihak CJP juga menerima sebagian keuntungan dari pendapatan pengoperasian sesuai dengan proporsi dalam persetujuan.
Pada 23 Mei 2003 perjanjian kesepakatan ditandangani antara PT PLN (Persero) dan PT CJP. Penandatanganan ini menandai tahapan akhir dari proses pembahasan yang telah berjalan bertahun-tahun dan menegaskan langkah untuk segera memulai kembali kerja konstruksi dari proyek yang telah lama terhenti.
Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tanjung Jati B 2 x 660 MW (nett) pada 14 Oktober 2006.

muhara.wordpress.com
PLTU Tanjung Jati B adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan menggunakan bahan bakar batubara, berkapasitas terpasang 4 x 710 Megawatt . Produksi PLTU Tanjung Jati B saat ini sudah memiliki empat unit pembangkit listrik, yakni unit 1 hingga 4. Tiap unit mampu memberikan suplai listrik sebesar 660 MW. Dengan kekuatan 4x660 MW tersebut, PLTU Tanjung Jati B saat ini mampu memberikan kontribusi sekitar 12 persen untuk kehandalan listrik Jawa, Bali dan Madura.
PLTU Tanjung Jati B menerapkan teknologi terbaru yang ramah lingkungan dalam menangani gas buang pembakaran batubara. Teknologi ini menjadikan PLTU Tanjung Jati B pembangkit yang mampu memanfaatkan keunggulan keekonomian batubara sebagai bahan bakar pembangkit yang murah serta tergolong pembangkit listrik yang ramah lingkungan.

Harapannya dengan adanya  PLTU Tanjung Jati B di Jepara yang tergolong kondusif dan aman ini akan berdampak positif terhadap iklim investasi di Jepara. Sehingga Jepara nantinya tidak hanya di kenal sebagai kota ukir, tenun troso, monel dll tetapi juga icon baru sebagai energi. Sebagaimana harapan dan cita-cita RA. Kartini, “Habis Gelap Terbitlah Terang”.  

(sumber: tanjungjatib.wordpress.com)

Kamis, 07 Januari 2016

Pulau Panjang

Pulau Panjang adalah pulau yang terdapat di Jepara, Jawa Tengah. Pulau dengan luas 19 hektar ini berjarak 1,5 mil laut dari Pantai Kartini, Jepara.

    Pulau ini memiliki pasir putih dengan dikelilingi laut dangkal berair jernih serta memiliki terumbu karang. Bagian tengah pulau ini terdapat hutan tropis dengan pohon yang tinggi menjulang serta diselingi perdu dan semak sebagai tempat burung laut berkembang biak. Flora di pulau ini dominasi oleh pohon Kapuk randu, Asam jawa, Dadap, serta Pinus.

   Pulau Panjang berpotensi sebagai penginapan yang mengusung go green, yaitu dengan membangun penginapan tapi tidak merusak ekosistem hutan tropis. Sayangnya Pemerintah Kabupaten Jepara belum memanfaatkan tersebut. Padahal di Pulau Panjang terdapat Makam Syekh Abu Bakar, sehingga jika ada resort atau vila atau penginapan disini maka para peziarah bisa ke Pulau Panjang di waktu apapun baik siang maupun malam hari karena ada fasilitas yang memadai untuk istirahat.

     Makam Syeikh Abu Bakar seorang tokoh ulama Jepara terdapat di sebelah barat pulau. Tempat ini dilengkapi dengan pendopo, masjid, sarana MCK, cafeteria, bahkan ada air barokah yang dipercaya sebagian orang dapat memberikan manfaat, baik kesehatan maupun keselamatan. Setiap tahun sekurang-kurangnya 4 kali diadakan peringatan (khoul) sehingga pada waktu-waktu tersebut Pulau Panjang dipenuhi para peziarah dan puncak peringatan diadakan bulan Syuro (Muharam).

     Ada dua opsi penyeberangan jika kamu mau mengunjungi Pulau Panjang. Pilihan pertama adalah dari Pantai Kartini dengan jarak 2,5 kilometer atau butuh waktu kurang lebih sepuluh menit untuk sampai ke Pulau Panjang. Kamu bisa naik perahu kayu dengan tarif Rp15.000 per orang untuk pulang pergi. Tapi, kamu mesti sabar jika memilih opsi yang ini karena nelayan akan menunggu hingga perahu penuh untuk menyeberang ke Pulau Panjang. Kalau kamu nggak sabar, bisa menyewa perahu dengan tarif Rp200.000 sampai Rp300.000 sesuai negosiasi.

    Oiya, meski keberangkatan ke Pulau Panjang dan Karimunjawa sama-sama dari Pantai Kartini, tapi dermaganya berbeda ya. Di sini ada papan petunjuk dermaga kapal untuk ke Pulau Panjang, jadi kamu nggak perlu khawatir salah naik perahu. Sementara dari Pantai Bandengan jaraknya lebih jauh sedikit, sekitar empat kilometer dan perjalanan memakan waktu kira-kira 20 menit. Kalau urusan tarif perahu, nggak berbeda jauh dengan keberangkaran dari Pantai Kartini.
    Hanya saja, perahu yang biasa mengantar wisatawan dari Pantai Kartini ke Pulau Panjang biasanya terdapat tulisan Sapta Pesona, sementara dari Pantai Bandengan ada perahu Wisata Bahari. Sepanjang perjalanan menyeberang ke Pulau Panjang, kamu bakal disuguhkan pemandangan laut lepas yang airnya sangat jernih. Begitu sampai di dermaga Pulau Panjang, air yang jernih lengkap dengan hamparan pasir putihnya sudah menunggu kalian di sana. Saking jernihnya, kamu bisa melihat terumbuh karang dari permukaan. Tak puas cuma memandangi terumbu karang? Maka berenang atau snorkling menjadi kegiatan yang menyenangkan di Pulau Panjang. Apalagi, pulau ini dikelilingi laut dangkal sehingga airnya tidak memiliki arus yang deras dan kamu bisa lebih tenang tanpa takut terseret ombak saat bermain air. Selain itu kalian bisa menyusuri Pulau Panjang dengan berjalan kaki mengikuti jalur treking yang telah ada mengelilingi hutan tropis.


 Menikmati sunset juga menjadi pilihan yang menarik di Pulau Panjang ini disaat senja ditepi pantainya. Namun karena belum ada fasilitas penginapan disini, kalian bisa membawa tenda dan perlengkapan lainnya untuk camping di hamparan pasir putih, bisa juga menyalakan api unggun saat malam hari bersama kawan kalian. 




Senin, 04 Januari 2016

Taman Nasional Karimunjawa


    Karimunjawa adalah kepulauan di Laut Jawa yang termasuk dalam wilayah  Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Dengan luas daratan ±1.500 hektar dan perairan ±110.000 hektar, Karimunjawa kini dikembangkan menjadi pesona wisata Taman Laut yang mulai banyak digemari wisatawan lokal maupun mancanegara.

Berdasarkan legenda yang beredar di kepulauan, Pulau Karimunjawa ditemukan oleh Sunan Muria. Legenda itu berkisah tentang Sunan Muria yang prihatin atas kenakalan putranya, Amir Hasan. Dengan maksud mendidik, Sunan Muria kemudian memerintahkan putranya untuk pergi ke sebuah pulau yang nampak "kremun-kremun" (kabur) dari puncak Gunung Muria dengan tujuan agar si anak dapat memperdalam dan mengembangkan ilmu agamanya. Karena tampak "kremun-kremun" maka dinamakanlah pulau tersebut Pulau Karimun.


Inilah gugusan kepulauan sebanyak 27 pulau yang terletak di Laut Jawa, berjarak 83 km di arah barat laut kota Jepara, memiliki luas area sebesar 107.225 hektar, dan merupakan sebuah cagar alam laut yang dilindungi dan kini disebut sebagai Taman Nasional Karimunjawa. 
Karimunjawa adalah salah satu destinasi wisata yang populer di Indonesia, merupakan tempat wisata di Jepara yang sangat terkenal, inilah tempat terbaik untuk merasakan pengalaman wisata laut di Jawa Tengah.
Taman Nasional Karimunjawa memiliki tipe ekosistem hutan hujan daratan rendah, padang lamun, algae, hutan pantai, hutan mangrove, dan terumbu karang. Pesona biota lautnya di antaranya adalah lebih dari 90 jenis karang keras, 242 jenis ikan hias, hingga 133 genera akuatik. Beberapa biota laut di Karimunjawa ini adalah biota yang dilindungi. Beberapa destinasi wisata di Indonesia yang mengagumkan seperti Karimunjawa ini dapat Anda temukan pula di kawasan wisata Bunaken dan Raja Ampat di Papua.


Ada banyak kegiatan wisata memikat yang dapat Anda lakukan di Karimunjawa. Karakteristik seluruh pantai di Karimunjawa memiliki hamparan pasir putih dengan garis pantai yang panjang, berjemur di bawah sinar matahari adalah salah satu kegiatan yang disukai banyak wisatawan. 

Objek wisata Jepara ini menyuguhkan Anda berbagai olahraga air yang seru diantaranya adalah menyelam, snorkeling, memancing, berenang bersama hiu-hiu jinak, berjemur, atau menjelajahi lautnya yang jernih. Selain itu, berbagai keunikan budaya dan tradisi penduduk lokal di sana adalah objek interaksi sosial yang menarik selama kunjungan wisata Anda di tempat wisata Jepara yang satu ini.
Untuk berkunjung ke Karimunjawa Anda bisa berangkat mengunakan KMP Siginjay (Ferry) dari Pelabuhan Kartini Jepara dengan waktu tempuh sekitar 4,5 jam. Keuntungan menggunakan KMP Siginjay tersebut adalah proses boarding yang cepat, dapat membawa barang dalam jumlah banyak, kendaraan bermotor baik sepeda motor maupun mobil, dan tentunya dengan harga yang terjangkau. Harga tiket yang ditawarkan adalah sebesar Rp 59.000 untuk kelas ekonomi dan Rp 96.000 untuk kelas VIP. Harga tersebut diluar biaya angkut untuk kendaraan.
Namun jika Anda menginginkan kemudahan untuk semua akomodasi dan penginapan, Anda bisa memilih paket wisata lengkap yang banyak ditawarkan oleh biro-biro perjalanan atau pariwisata. Salah satunya dapat Anda kunjungi di website www.paketwisatakarimunjawa.co.id. Biro tersebut menawarkan berbagai paket wisata, mulai dari Paket Backpacker, Paket Hotel/Homestay , serta Paket Honeymoon.